Kosabangsa 2023 : Universitas Islam Madura Dorong Petani Bawang Merah Melek Digital

Berita Kegiatan Kerja Sama Lainnya

SUMENEP, uim.ac.id – Universitas Islam Madura (UIM) dorong para petani di Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, agar bisa mengembangkan produksi serta pemasaran bawang merah melalui program Kosabangsa 2023. Program ini didanai oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.

Program ini dimulai dengan kegiatan Pelatihan Digital Marketing untuk petani, ditempatkan di Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Kostratani Guluk-Guluk, Sumenep.

Kegiatan yang digelar pada Sabtu (4/11/2023) ini dihadiri oleh Ketua Pelaksana Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa), Kelik Perdana Windra Sukma, Dekan Fakultas Pertanian, Tim Pendamping dari Universitas Trunojoyo Madura, Koordinator Penyuluh BPP Kostratani Guluk-Guluk, dan beberapa mitra dari kelompok tani di Kecamatan Guluk-Guluk.

Di tempat yang sama, pada hari Rabu (8/11/2023) dengan mendatangkan Prof. Budi Setiadi Daryono, M. Agr. Sc. dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, petani dilatih untuk membuat benih bawang merah poliploid sekaligus praktik penanamannya.

Tahapan kegiatan ini akan terus berlanjut hingga hari Jumat (8/12/2023), berupa penyerahan alat produksi bawang goreng dan pengering tenaga surya tipe piramid.

Kegiatan selanjutnya adalah aplikasi pengering tenaga surya tipe piramid untuk meningkatkan daya tahan simpan bawang merah dan pelatihan pembuatan bawang goreng untuk menaikkan nilai tambah bawang merah.

Kelik, Ketua pelaksana Kosabangsa, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan produksi serta pemasaran bawang merah melalui teknologi mutakhir serta sebagai upaya peningkatan pendapatan petani bawang merah.

Menurutnya, petani butuh pendampingan akademisi dalam berinovasi, pemasaran, serta mencarikan solusi atas permasalahan yang dialami.

“Kami akan memberikan pendampingan nantinya, yakni memberikan edukasi pemanfaatan teknologi pengelolaan usaha tani bawang dan pemanfaatan media sosial dalam proses pemasaran di e-commerce,” jelas Ketua Pelaksana Kosabangsa.

Perkembangan petani, sambung Kelik sangat penting untuk terus didorong. Sebab, sumberdaya manusia menjadi barometer utama untuk memajukan sektor pertanian di Madura, khususnya di Kecamatan Guluk-Guluk.

“Nah, jika SDM-nya sudah memiliki pengetahuan penerapan teknologi dan memanfaatkan media sosial dengan baik dalam pemasaran produk, maka dampaknya nanti terhadap peningkatan pendapatan petani,” pungkasnya. (Ila) 

Tulis komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.