PAMEKASAN, uim.ac.id – Lorjuk merupakan kerang laut bercangkang yang panjang tubuhnya sekitar 3 sentimeter. Di Madura, Lorjuk sering diolah menjadi masakan dan makanan ringan yang diantaranya kacang goreng lorjuk, soto lorjuk, petis lorjuk, bothok lorjuk, dan rengginang lorjuk.
Baru-baru ini viral video mengenai fenomena lorjuk (kerang bambu) yang tiba-tiba muncul ke permukaan laut di sepanjang pantai Talang Siring sampai Sendeng. Tak ayal, banyak dari warga sekitar berbondong-bondong berburu lorjuk baik untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk kepentingan bisnis makanan.
Karena mudahnya memperoleh lorjuk tersebut, sudah satu minggu ini kondisi pantai dipenuhi oleh masyarakat yang memanfaatkan momentum fenomena lorjuk tersebut. Hal ini dikomentari oleh akademisi Universitas Islam Madura (UIM), Dr. Endang Tri Wahyuni, M. Agr dosen Program Studi Agrobisnis Perikanan Fakultas Pertanian UIM.
Menurut Endang, begitu sapaan akrabnya, dari semua ukuran lorjuk dapat ditemukan dengan mudah. Mirisnya, lorjuk-lorjuk itu terangkat ke permukaan dalam kondisi terkelupas dari cangkangnya dan sudah mati. Kondisi tersebut diindikasi adanya cemaran dari limbah-limbah pabrik dan limbah rumah tangga yang ada di sekitar pantai.
“Hal ini yang menyebabkan habitat dari lorjuk terjadi perubahan yang sangat ekstrim dan menyebabkan lorjuk terangkat ke permukaan,” jelas Endang, Kamis (25/5/2023).
Lorjuk yang merupakan bagian dari lahan bisnis masyarakat, jika ini dibiarkan terus-menerus, khawatir akan mempengaruhi keberlangsungan keberadaan lorjuk di Talang Siring. Maka fenomena ini perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. (ila)