JAKARTA – Stigma negatif perempuan di industri pekerjaan khususnya di bidang teknologi dan informasi yang masih didominasi oleh laki-laki, hingga saat ini masih dapat ditemukan. Hal itu diperkuat dengan anggapan, bahwa laki-laki lebih menggunakan logika ketimbang perempuan yang cenderung menggunakan perasaan dalam memutuskan sesuatu.
Nila Wilda Al Aluf, seorang perempuan kelahiran Situbondo, 24 September 1993, sudah jatuh cinta dengan dunia TI sejak duduk di bangku SMA.
Perempuan yang akrab disapa Nila ini memiliki keingintahuan dan antusiasme tinggi untuk terus mendalami dunia TI. Terlebih kemajuan teknologi di era serba digital seperti saat ini kian menguatkan minatnya.
Ia sempat mengikuti Indonesia Android Academy dan Google I/O Extended pada 2015 silam. Bahkan baru-baru ini ia lulus sebagai peserta level intermediate sekaligus fasilitator level beginner pada program Indonesia Android Kejar batch ketiga term pertama 2017.
Lebih lanjut, ia mengakui keikutsertaannya pada program-program tersebut telah membuahkan hasil manis. Belum genap sebulan lalu ia diterima di sebuah startup teknologi yang menyediakan jasa layanan keuangan dengan mengembangkan platform digital guna membantu pelanggannya dalam mengatasi kebutuhan dana cepat, yakni Pinjam Indonesia atau Pinjam.co.id.
“Bersyukur karena keputusan ikut Indonesia Android Academy waktu itu justru jadi pembawa rezeki,” kata Nila kepada Tekno Liputan6.com mengawali cerita tentang pengalamannya.
Sertifikat yang ia peroleh dari program itu, lanjutnya, menjadi pertimbangan terbesar Pinjam.co.id untuk akhirnya merekrut dirinya sebagai karyawan. “Di Pinjam.co.id sekarang saya jadi satu-satunya Front-End Engineer perempuan dan paling muda”, tutur Nila yang juga baru saja meraih beasiswa dari Udacity dan Google tersebut.
Indonesia Android Kejar (Kelompok Belajar) adalah sebuah program inisiasi Google Developers guna mendukung seluruh masyarakat Indonesia di bidang pengembangan aplikasi Android. Program ini pada praktiknya memanfaatkan platform kursus online Udacity untuk mengembangkan aplikasi mobile dengan membentuk kelompok-kelompok belajar di komunitas-komunitas lokal yang ada.
Secara berkelanjutan, Indonesia Android Kejar akan terus dilangsungkan sebagai bentuk nyata komitmen Google dalam membantu pemerintah Indonesia dalam mempersiapkan 100.000 mobile developer hingga tahun 2020.
Sumber : Liputan6.com
Editor : Ahmad