PAMEKASAN, uim.ac.id – Program Studi (Prodi) Pendidikan Fisika FKIP UIM Pamekasan pagi ini menjalani proses assessment dan visitasi dalam rangka reakreditasi. Acara tersebut dibuka langsung oleh tim assessor BAN-PT di ruang pertemuan Al-Fatah UIM Pamekasan (9/8).
Tim Assesor yang hadir dalam kegiatan tersebut adalah Prof. Dr. Jamaludin, M.Ed dari Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, serta Dr. Marzuki, techn. Dari Universitas Andalas Padang.
Dalam sambutan pembukaan, Prof. Jamaludin menegaskan bahwa pihaknya datang ke kampus UIM dalam rangka melakukan penilaian secara objektif terhadap sejumlah dokumen yang sudah ditulis di boring, sehingga pihaknya mengaku tidak akan mengurangi dan menambah seluruh isi dokumen tersebut.
“saya harap kita santai dan terbuka, kita sama-sama dosen. Jadi intinya kami berdua hadir ke sini untuk melihat lebih dekat kampus UIM terutama kegiatan akademik seperti yang sudah tertuang di boring”. Katanya.
Prof. Jamaludin juga menyemangati para civitas akademika UIM terkait prospek perguruan tinggi yang ada di daerah terpencil, menurutnya UIM memiliki peluang untuk go internasional, menurutnya ke depan para dosen perlu meningkatkan mutu Tri Dharma agar bisa bersaing ke kancah global.
“Di Aceh itu ada beberapa kampus yang sangat terpencil, bahkan harus ditempuh hingga 13 jam perjalanan darat, tapi bisa go internasional. Ini artinya kemajuan kampus tidak tergantung pada wilayah, tapi tergantung pada kemauan”. Pungkasnya.
Sementara itu Rektor UIM Ahmad, M,Pd menyambut langsung kehadiran tim assessor, pihaknya juga memohon agar tim assessor melakukan pembinaan serta pengayoman terhadap kampus UIM terutama Prodi Pendidikan Fisika, demi kemajuan lembaga tersebut di masa-masa yang akan datang.
“selamat datang di Kampus Hijau UIM Pamekasan, kami sangat berterimkasih para assessor sudah sudi rawuh di tempat kami. Mohon dengan hrmat para assessor untuk melakukan pemibinaan dan penilaian terhadap kampus kami utamanya prodi Pendidikan Fisika. Semoga ke depan kampus UIM akan semakin maju”. Ungkapnya.
Reporter : Hefni
Editor : Ahmad