PAMEKASAN, uim.ac.id – Merdeka atau mati, demikian kata yang digunakan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dalam melawan penjajah pada 10 November 1945 silam.
Menurut Dr. Moh Subhan, MA Dosen UIM Pamekasan, makna hari pahlawan adalah bentuk kesadaran seluruh elemen masyarakat terhadap perjuangan pahlawan serta dapat mengamalkan nilai-nilai luhur para pahlawan terdahulu.
“kita wajib mengenang jasa para pahlawan, termasuk kita wajib meneruskan nilai-nilai perjuangan mereka. Ini makna kepahlawanan yang sesungguhnya”. Katanya kepada Lensa UIM.
Senada Dekan Fakultas Ekonomi, Ach.Baihaki, SE., M.Sc menuturkan hari pahlawan adalah sebuah tindakan heroik tanpa didasari oleh kepentingan pribadi melainkan kepentingan bersama.
“Nilai luhur inilah yang saat ini mulai terkikis oleh budaya baru yang cenderung pragmatis dan hedonis” tukas Subhan saat diwawancarai oleh reporter Lensa UIM via WhatsApp pada Selasa (9/11/2021).
Baihaki juga mengemukakan bahwa spirit hari pahlawan dalam dunia pendidikan merupakan kesadaran akan profesionalitas keilmuan,kesadaran emosional, serta kesadaran spiritual.
“ini adalah mindset yang perlu ditanamkan yakni adanya perjuangan oleh peserta didik,ada perjuangan yang harus dibangun oleh pendidik dan ada perjuangan yang harus dibangun oleh sistem yang mendukung sebuah proses pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa,” tegasnya.
Kendati begitu pihaknya berharap agar generasi muda khususnya mahasiswa Universitas Islam Madura (UIM) harus tetap sadar akan jati diri serta tugasnya yakni belajar agar tetap ingat akan tujuannya yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
“kalau posisinya sebagai pelajar atau mahasiswa, maka tugasnya adalah belajar. Jangan mengkhianati perjuangan leluhur untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa ini,” tutupnya. (ila)