PAMEKASAN, uim.ac.id – Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Islam Madura (UIM) menggelar Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi (Sinema) dengan tema “Aset Warisan Budaya (Tembakau)”.
Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid yakni secara offline dan online melalui zoom meeting yang dipusatkan di aula Al-Fatah UIM, Minggu (22/10/2023), setelah gelaran Apel HSN di lapangan kampus UIM.
Diketahui, narasumber dalam seminar tersebut yaitu: Achdiar Redy Setiawan, SE., MSA., Ak., CA. dosen Universitas Trunojoyo Madura (UTM), dan H. Khairul Umam (H. Her), Ketua Paguyuban Praktisi Pelopor Petani Pedagang Tembakau Madura (P4TM).
Kegiatan seminar yang diikuti oleh 111 peserta dengan 24 orang pemakalah ini merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap tahun dimulai sejak 2018 silam. Ketua Panitia, Halimatus Sakdiyah, SE., M.Si. menjelaskan, seminar ini awalnya dikemas dengan perayaan pekan Maulid Nabi. Tahun 2022, Sinema digelar sebagai bagian dari peringatan Hari Santri Nasional.
“Seminar ini ditujukan bagi para akademisi dan peneliti ekonomi, manajemen, dan akuntansi agar bisa mempublikasikan penelitiannya melalui prosiding maupun publikasi jurnal terakreditasi,” ujarnya.
Tahun ini, imbuhnya, Sinema mengusung tema : Aset Warisan Budaya (Tembakau). Tema ini menjadi pilihan ditengah maraknya tembakau sebagai tanaman emas yang dilakukan oleh petani sejak turun-temurun selain pesatnya perusahaan rokok yang berkembang di Madura.
“Tujuan diadakannya seminar ini adalah terpublikasinya jurnal ilmiah dari para mahasiswa, akademisi, dan peneliti lainnya selain menjaga jalinan silaturahim antara kampus UIM dengan kampus lainnya,” jelas mantan Wakil Rektor I, itu.
Dekan Fakultas Ekonomi, Ach. Baihaki., M.Sc. menyampaikan bahwa tema Aset Warisan Budaya (Tembakau) diangkat agar tembakau tidak hanya dipandang sebagai komoditas tetapi mampu menjadi bagian dari identitas budaya Madura.
“Jika tembaku sebagai ikon ekonomi strategis Madura, maka situs dan sejarah mengenai asal muasal tembakau sampai di Madura perlu diperkenalkan termasuk juga jenis-jenis tembakau seperilti Campalok, Trebung, Maronggi. Maka, tembakau tidak hanya bernilai ekonomis tapi menjadi multidisipliner dan menjadi lebih bermanfaat.”
Rektor UIM, Ahmad, S. Ag., M.Pd. saat membuka kegiatan Sinema ini memberi apresiasi yang tinggi, “Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk masyarakat Madura pada umumnya, dan UIM pada khususnya terutama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.” (Ila)