SURABAYA,uim.ac.id – Tim ACEC 14 Universitas Islam Madura (UIM) berhasil mencuri perhatian dengan konsep inovatif yang mengintegrasikan teknologi berbasis IT dan ketahanan pangan dalam ajang pameran inovasi. Tim ini merupakan kolaborasi mahasiswa dari Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi UIM, di bawah bimbingan dosen lapangan, Miftahul Walid, S.Kom., M.T.
Dalam rencana bisnis yang mereka ajukan, tim ACEC 14 menawarkan solusi pengairan berbasis energi surya dengan menggunakan panel tenaga surya. Teknologi ini memanfaatkan cahaya matahari sebagai sumber listrik, sehingga menciptakan sistem pengairan yang hemat energi dan ramah lingkungan.
Tak hanya itu, mereka juga memadukan teknologi ini dengan kerajinan tangan berbahan dasar bambu. Salah satu kreasinya adalah ornamen air mancur yang biasanya menggunakan listrik konvensional, kini digerakkan dengan energi dari panel surya. Inovasi tersebut dipadukan dengan konsep hidroponik berbahan bambu sebagai alternatif pengganti pipa plastik, mendukung prinsip ekonomi berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Selain fokus pada efisiensi energi, tim ini juga memperhatikan aspek daur ulang material. Konsep yang diusung menekankan tiga pilar keberlanjutan: penggunaan bahan daur ulang, penerapan teknologi ramah lingkungan, dan integrasi ketahanan pangan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa pengembangan ekonomi, ketahanan pangan, dan energi harus saling terhubung. Kami menawarkan konsep pembangunan berkelanjutan yang berdampak positif bagi lingkungan sekaligus mendukung kemandirian energi,” ujar salah satu perwakilan Tim ACEC 14
Melalui pendekatan inovatif ini, tim ACEC 14 mengirim pesan kuat tentang pentingnya teknologi yang murah, efisien, dan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik. Konsep mereka menjadi salah satu bukti nyata bahwa teknologi modern dapat mendukung kemandirian energi dan ketahanan pangan tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan. (Ila)
