PAMEKASAN, uim.ac.id– Dalam rangka memperingati malam Nuzulul Qur’an, Universitas Islam Madura (UIM) menggelar istighosah, santunan anak yatim, dan buka puasa bersama bertempat di musola Al-Muttaqin UIM. Acara ini dihadiri oleh Majelis Keluarga dan Asatidz Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bettet Pamekasan, serta seluruh civitas akademika UIM. Kegiatan ini diawali dengan doa pembuka yang dipimpin oleh Lora Azril Ilham Sultoni, diikuti dengan pembacaan Surat Yasin oleh Ustadz Abdurrosid, Sholawat Nariyah oleh Ustadz Jamaluddin, dan tahlil oleh Ustadz Ali Ridho.
Dalam sambutannya, Rektor UIM, H. Ahmad, S.Ag., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan rutin tahunan ini merupakan wujud kepedulian UIM terhadap anak yatim dan bagian dari upaya memperkuat spiritualitas civitas akademika.
“Santunan anak yatim ini telah kami mulai sejak tahun 2014, dan istighosah rutin kami laksanakan setiap hari Jumat. Di bulan Ramadan, kami juga mengadakan tarawih dan tadarus di Musala Al-Muttaqin yang melibatkan para pegawai dan dosen,” ujarnya.
Sebagai puncak acara, doa bersama dipimpin oleh KH. Mukri Fadholi, KH. Muhdar Qorib, KH. Fauzan Zaini, KH. Rifki Kholil, dan KH. Abbas Zainul Muttaqin. Suasana penuh khidmat terasa saat seluruh peserta larut dalam doa, memohon keberkahan dan kemudahan dalam menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada 35 anak yatim. Santunan ini diserahkan langsung oleh Lora Azril Ilham Sultoni didampingi oleh Majelis Keluarga. Momen ini menjadi simbol kepedulian dan kebersamaan antara UIM dan masyarakat sekitar. Para anak yatim yang hadir tampak bahagia menerima bantuan serta doa dari para ulama yang turut serta dalam acara tersebut.
Acara ini diakhiri dengan buka puasa bersama. Kegiatan ini tidak hanya mempererat ukhuwah Islamiyah, tetapi juga menjadi pengingat bagi civitas akademika UIM akan pentingnya berbagi dan meningkatkan ibadah di bulan yang penuh berkah ini.
“Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi banyak orang, terutama bagi anak-anak yatim yang membutuhkan perhatian kita,” tutup Rektor UIM. (Ila)