PAMEKASAN, uim.ac.id – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Madura (UIM) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Dinas Perhubungan (DISHUB) Pamekasan, Kamis (12/12/2024). Aksi ini dipimpin langsung oleh Presiden Mahasiswa UIM, Junaidi, sebagai wujud protes atas minimnya ketegasan DISHUB dalam menangani permasalahan lalu lintas kendaraan berat, terutama dum truck pengangkut material galian C yang melintasi Jl. PP. Miftahul Ulum Bettet.
Dalam orasinya, Junaidi menegaskan bahwa aksi tersebut merupakan langkah nyata BEM UIM untuk menuntut tanggung jawab DISHUB dalam menciptakan lalu lintas yang aman dan kondusif.
“Kami melakukan aksi ini untuk menuntut pertanggungjawaban DISHUB Pamekasan terkait masalah lalu lintas di Jl. PP. Miftahul Ulum Bettet. Dum truck pengangkut galian yang melintas telah menciptakan situasi tidak kondusif dan belum ditindak tegas,” kata Junaidi di hadapan para peserta aksi.
Dia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada mahasiswa dan masyarakat yang mendukung langkah mereka. Menurutnya, aksi ini adalah bentuk solidaritas untuk menyuarakan keresahan warga sekitar yang terdampak.
BEM UIM mengajukan lima poin tuntutan kepada DISHUB Pamekasan, yakni:
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas untuk kendaraan berat di Jl. PP. Miftahul Ulum Bettet.
- Pengalihan rute kendaraan berat ke jalan alternatif yang lebih aman.
- Pemasangan portal jalan semi permanen atau pita kejut.
Sosialisasi yang sah secara hukum terkait titik galian C.
Pemberlakuan larangan kepada tambang galian C agar kendaraan pengangkut tidak melintasi kawasan UIM.
Selain itu, Junaidi mengungkapkan adanya dugaan persekongkolan antara DISHUB, SATLANTAS, dan pihak tambang galian C terkait pembiaran aktivitas dum truck di jalan tersebut. Dia menyebutkan ketidakhadiran kepala DISHUB dalam audiensi sebelumnya semakin memperkuat kecurigaan tersebut.
“Jika dugaan persekongkolan ini benar, kami BEM UIM tidak akan tinggal diam. Kami akan mengusut tuntas hingga akar-akarnya jika tuntutan yang sudah ditandatangani oleh kepala DISHUB tidak segera dijalankan,” ujarnya.
Junaidi menegaskan bahwa BEM UIM tidak akan berhenti mengawal permasalahan ini hingga pihak terkait mengambil langkah nyata. Ia juga mendesak adanya koordinasi lebih baik antara DISHUB dan SATLANTAS untuk mengatasi persoalan kendaraan berat di Jl. PP. Miftahul Ulum Bettet, yang bahkan telah memakan korban jiwa.
“Kami sudah melakukan audiensi dengan SATLANTAS Polres Pamekasan. Tidak ada alasan bagi DISHUB dan SATLANTAS untuk tidak bertindak tegas. Keselamatan masyarakat adalah hal utama,” tegasnya.
Aksi ini diharapkan menjadi pemicu bagi pemerintah daerah dan instansi terkait untuk segera bertindak. Langkah konkret diharapkan bisa segera diambil guna menciptakan kondisi lalu lintas yang aman dan tertib di wilayah Pamekasan. (Ila)