PAMEKASAN,uim.ac.id – Grand final pemilihan Duta Kampus Universitas Islam Madura (UIM) 2024 dan kompetisi Tari Adat khas Madura sukses digelar pada Selasa (05/11/2024). Acara yang dilaksanakan oleh Kabinet Angkara UIM ini telah berlangsung sejak Oktober lalu dengan beberapa tahapan mulai dari technical meeting hingga babak final.
Pemilihan Duta Kampus dan Kompetisi Tari Adat ini bertujuan untuk menggali potensi seni dan budaya serta meningkatkan semangat cinta kampus di kalangan mahasiswa UIM.
Dalam kompetisi Tari Adat khas Madura, tiga kelompok penari yang seluruhnya mahasiswa UIM menunjukkan kebolehan mereka. Kelompok Asmaranda UIM, Cebbhing UIM, dan Tretan Sewarna tampil memukau dengan gerakan tari yang memadukan unsur budaya dan kekompakan. Hasil akhir menetapkan kelompok Cebbhing UIM sebagai juara pertama, diikuti oleh Asmaranda UIM di posisi kedua, dan Tretan Sewarna di posisi ketiga.
Sementara itu, pemilihan Duta Kampus UIM 2024 pun berlangsung sengit dengan berbagai tahap penilaian, mulai dari bakat hingga wawasan. Fattah dari Fakultas Hukum dan Filda Febriyanti dari Fakultas Kesehatan (Farmasi) terpilih sebagai Duta Kampus UIM 2024. Wakil 1 Duta Kampus diberikan kepada Zaenal Fikri dari Fakultas Agama Islam dan Indriyani HF dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, sedangkan Wakil 2 diraih oleh Diaz Alfaridzi dari Fakultas Pertanian dan Musyarrofah dari FKIP.
Penghargaan khusus juga diberikan dalam acara ini, Moh. Mahfud Alfi dari Fakultas Pertanian dan Siti Qomariyah dari Fakultas Hukum meraih gelar Best Talent. Sedangkan, Imron Zainullah dari Teknik Informatika dan Ita dari Agribisnis dinobatkan sebagai Peserta Favorit berdasarkan popularitas dan dukungan. Kedelapan finalis terbaik dari berbagai fakultas di kampus turut mencuri perhatian dengan penampilan dan kemampuan mereka.
Presiden Mahasiswa Universitas Islam Madura, Junaidi, mengapresiasi antusiasme mahasiswa dalam mengikuti acara ini. Pihaknya merasa bangga sebagai presiden mahasiswa bisa mengadakan kegiatan ini dengan baik.
“Kami sangat bangga melihat semangat para peserta yang tidak hanya menunjukkan kebolehan mereka tetapi juga membawa nama baik kampus dan melestarikan budaya Madura. Semoga acara seperti ini terus ada dan semakin meningkatkan kecintaan terhadap budaya lokal serta mempererat persatuan mahasiswa UIM,” pungkasnya.
Diketahui pada acara ini dihadiri oleh perwakilan Cebbing Pamekasan, Dosen Pertanian sekaligus mantan Cebbhing Sumenep 2011, dan owner Batik Kade sebagai dewan juri. Selain itu juga dihadiri oleh perwakilan duta kampus Universitas Madura dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura serta para undangan. (Ila)