Semarak PKKMB UIM 2025, Mahasiswa Baru Dibekali Wawasan Kebangsaan hingga Kepemimpinan

Lainnya

PAMEKASAN, uim.ac.id – Universitas Islam Madura (UIM) resmi menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2025 mulai Jumat (29/8) hingga Selasa (2/9). Kegiatan ini dikonsep berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dengan format kelas akademik akbar serta menghadirkan sejumlah pemateri dari kalangan internal kampus maupun eksternal seperti Komando Distrik Militer (Kodim), Kepolisian Resor (Polres), dan Bupati Pamekasan.

Junaidi, Ketua Panitia PKKMB yang juga Presiden Mahasiswa UIM menyebut bahwa kegiatan kali ini didesain tidak sekadar sebagai seremonial penyambutan mahasiswa baru, melainkan juga sarat dengan materi substansial yang relevan dengan peran mahasiswa di tengah masyarakat.

“Konsep kegiatan PKKMB kami buat berbentuk kelas akademik akbar dengan materi-materi substansial. Pemateri bukan hanya dari internal, tetapi juga eksternal seperti Kodim, Polres, dan Bupati Pamekasan agar sesuai dengan target wawasan mahasiswa baru,” jelasnya

PKKMB 2025 mengusung grand tema “Pandita Arunakara, Laksamana Siro Muda”. Tema ini terinspirasi dari istilah Sansekerta yang penuh dengan makna filosofis. Pandita Arunakara berarti kekuatan dalam diri pribadi yang membuat seseorang berkembang, bebas menyampaikan pikiran, dan kreatif. Sedangkan Laksamana berarti cerdas. Sementara Siro Muda merujuk pada tokoh revolusioner Pamekasan KH. Sirojuddin, pendiri Nahdlatul Ulama di Pamekasan dan pengasuh pertama Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bettet Pamekasan.

Julukan khusus PKKMB tahun ini adalah “Panglima Siro Muda” yang bermakna pemimpin masa depan yang bertanggung jawab, berkarakter, dan mampu membawa perubahan positif sebagaimana sosok KH. Sirojuddin.

Junaidi menambahkan bahwa jargon yang diangkat adalah “Laskar Pemberani, Pelajar Mandiri Bersama Merawat Generasi”. Menurutnya, jargon tersebut menggambarkan semangat akademik mahasiswa agar tetap terjaga sehingga mereka mampu berkompetensi, berkontribusi untuk negeri, sekaligus meneruskan estafet kepemimpinan di masa mendatang.

“Mahasiswa adalah agen of change, agen of social control, sekaligus motor penggerak perubahan. Spirit akademik itu harus kita rawat agar generasi mendatang tetap berkompeten dan bisa menjaga kelestarian kepemimpinan bangsa,” ujarnya.

Juna menegaskan bahwa kehadiran pemateri eksternal menjadi nilai tambah dalam PKKMB tahun ini karena dapat membuka wawasan mahasiswa baru terkait kebangsaan, hukum, hingga pembangunan daerah.

“Sengaja tahun ini kami mendatangkan pemateri eksternal agar mahasiswa baru punya bekal wawasan yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada dunia akademik kampus,” ujarnya.

Sebagai penutup, Ketua Panitia menyampaikan pesan motivasi kepada ribuan mahasiswa baru UIM yang mengikuti kegiatan ini.

“Tetaplah gigih, jangan pantang menyerah. Bangun budaya kritis dan diskusi untuk mengembangkan intelektualitas. Jadilah mahasiswa yang bermanfaat, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” pungkasnya.

Senada dengan hal itu Wakil Rektor I Dr. H. Moh. Subhan., MA dalam sambutannya juga berharap, mahasiswa baru bisa menjaga nama baik universitas serta semangat dan gigih dalam menempuh pendidikan di Universitas Islam Madura.

“Semoga dengan bergabungnya kalian semua di sini bisa menjadi mahasiswa yang hebat, mahasiswa unggul dan berdaya saing nasional maupun internasional,” tegas Dr. Subhan dalam sambutannya.

Dengan konsep baru yang lebih akademis, kolaboratif, dan penuh nilai filosofis, PKKMB UIM 2025 diharapkan mampu menjadi awal perjalanan intelektual mahasiswa baru sekaligus menanamkan semangat kepemimpinan serta pengabdian kepada masyarakat. (Ila)

Tulis komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses