Sejumlah Dosen Universitas Islam Madura Gelar FGD Guna Perkuat Wisata Bahari Digital Desa Lembung

Berita Kegiatan Kerja Sama

PAMEKASAN, uim.ac.id – Desa Lembung di Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, kini menjadi pusat perhatian dalam pengembangan wisata bahari melalui program “e-PesesserTour”. Program kolaborasi antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) dan Universitas Islam Madura (UIM) ini bertujuan untuk memperkuat potensi wisata bahari, terutama kawasan mangrove Lembung, melalui pendampingan digital dan inovasi.

Focus Group Discussion (FGD) yang bertempat di Aula Al-Fatah UIM ini dihadiri oleh Pengelola Wisata Bahari, Pokdarwis Sabuk Hijau, dan Karang Taruna Desa Lembung, Rabu (24/7/2024) membahas dua topik penting, yakni: Pemodelan Strategi Pemasaran Digital untuk Wisata Bahari Berkelanjutan serta Inovasi dan Standar Layanan Wisata Bahari Berkualitas.

Dr. Endang Triwahyuningsih memaparkan pendekatan SWOT-AHP untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pengembangan wisata bahari, serta menentukan strategi pemasaran digital yang tepat. Sedangkan Doni Ferdinasyah, S.Kel, MM, memperkenalkan konsep Marketing 5.0 dan Marketing 6.0 untuk meningkatkan efektivitas pemasaran digital di era teknologi.

Beberapa narasumber diantaranya: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pamekasan menekankan pentingnya inovasi layanan dalam menciptakan wisata bahari berkualitas, Ivana Yudhisari, ST, S.Kom. membahas strategi rebranding dan inovasi layanan untuk meningkatkan daya tarik wisata bahari Lembung, sementara Fajar Budiyono menjelaskan bagaimana keunikan ekosistem mangrove Lembung dapat dimanfaatkan untuk membangun ekowisata yang berdaya saing dan mendapatkan sertifikasi branding digital.

Aang Kisnu Darmawan selaku ketua Pengabdian Masyarakat ini mengatakan, Program e-PesesserTour tidak hanya berfokus pada peningkatan jumlah wisatawan, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat lokal.

“Pendekatan Community-Based Tourism (CBT) memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengelolaan dan promosi wisata. Selain itu, sistem informasi wisata cerdas akan memudahkan akses informasi bagi wisatawan dan meningkatkan efisiensi manajemen destinasi,” ujarnya.

Pihaknya berharap, dengan pelatihan dan pendampingan yang diberikan, Desa Lembung dapat mengembangkan ekosistem wisata bahari yang berkelanjutan, berdaya saing, dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

“Kolaborasi antara DIKTI, UIM, dan masyarakat Lembung menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif bagi pembangunan daerah,” pungkasnya

Tulis komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.