PAMEKASAN, uim.ac.id — Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong kompetensi mahasiswa. Melalui MBKM Kolaboratif, Dosen Universitas Islam Madura (UIM), Dr. Agus Budiyono, M. Pd menjadi pembimbing dalam penelitian mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (UNIKAMA). Sebanyak empat mahasiswa UNIKAMA berpartisipasi dalam penelitian berbasis kearifan lokal Madura, dengan tema utama “Pembelajaran Berbasis Lokalitas Madura”.
Lokasi penelitian yang tersebar di beberapa titik, yaitu: Pusat pengolahan petis, sentra batik, dan kawasan taneyan lanjheng ini dilakukan secara lintas disiplin. Pada lokasi pertama, yaitu pengolahan petis Madura, mahasiswa dari program studi Pendidikan IPA mengangkat pembelajaran berbasis Science,Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) dalam proses pembuatan petis. Proses ini memberi wawasan tentang sains dan teknologi di balik produksi petis, yang relevan dengan materi pembelajaran mereka.
Sementara, di sentra batik, mahasiswa dari prodi Pendidikan Fisika memfokuskan penelitian pada konsep sains dalam pembuatan batik, dan mahasiswa dari Pendidikan Matematika turut meneliti konsep geometri pada motif batik, memperkaya perspektif dalam pembelajaran berbasis kearifan lokal.
Lokasi terakhir, taneyan lanjheng, juga menjadi objek kajian menarik. Mahasiswa Pendidikan Matematika meneliti konsep geometri pada desain arsitektur taneyan lanjheng, yang mencerminkan nilai budaya Madura. Taneyan lanjheng sendiri adalah bentuk arsitektur khas Madura yang terdiri dari beberapa rumah dalam satu kompleks keluarga besar, yang menyimpan nilai filosofi mendalam tentang kekeluargaan.
Kolaborasi ini diharapkan memberikan pengalaman belajar berbasis riset yang mendalam, terutama dalam mengintegrasikan konsep pembelajaran formal dengan konteks budaya lokal.
Dr. Agus Budiyono,M.Pd dosen UIM yang dipercaya sebagai pembimbing lapangan, merasa bangga dapat terlibat dalam penelitian ini.
“Saya merasa terhormat dan bangga bisa membimbing mahasiswa dari kampus lain. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi antarperguruan tinggi dalam MBKM di Madura dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
Agus berharap melalui penelitian ini, mahasiswa dapat lebih memahami potensi lokal serta memiliki wawasan untuk menerapkannya dalam pembelajaran di kelas.
Hena Dian Ayu, selaku pembimbing dari kampus asal, juga mengungkapkan apresiasi yang mendalam.
“Kami sangat berterima kasih kepada dosen UIM yang bersedia menjadi pembimbing dalam penelitian MBKM ini. Luaran dari kegiatan penelitian ini juga sangat berarti, berupa artikel jurnal terakreditasi Sinta 2,” jelasnya.
Program MBKM ini merupakan program mandiri yang didanai pemerintah melalui Dirjen Dikti dengan skema Institutional Support System (ISS) yang diraih UNIKAMA melalui Program Kompetisi Kampus Merdeka. (Ila)